Fokus
dari kartu ini tentang kesulitan materi. Klien telah berada pada sebuah keadaan
yang semakin lama semakin sulit untuk dijalaninya, ibarat seseorang berjalan
terseok-seok karena kakinya pincang. Berbagai rintangan telah menjadi ritme
kehidupannya. Dan bila hal ini dibiarkan tentu akan membuatnya menjadi miskin
dan tidak memiliki harga diri. Segala yang diupayakannya sulit menciptakan
perubahan. Semuanya tergantung dari si klien, apakah ingin mengubahnya menjadi
lebih baik atau tidak.
Klien
memiliki perasaan kehilangan pada hal yang dibutuhkan, bisa masalah keuangan,
interaksi sosial, atau lainnya. Ia memiliki ketidakpastian dan kekhawatiran
yang berlebihan. Seyogyanya, ia fokus memperbaiki masalah keuangannya. Ia pun
diharapkan mampu menetralkan emosinya. Mungkin saja selama ini ia telah
melupakan hubungan-hubungan spiritual (dengan Tuhan). Dukungan moral memang
sangat dibutuhkannya saat ini karena ia telah berjalan keliru atau terasing
dari orang lain. Kartu ini ingin mendorong klien untuk tidak berputus asa
menghadapi kenyataan. Berdoalah kepada Tuhan agar diberikan kekuatan lahir
-batin.
Sementara
bila diposisikan terbalik, maka keadaan yang dialami oleh klien adalah di luar
kemampuan dan kendalinya. Keadaan bisa jadi lebih buruk bahkan mengalami
kehancuran. Sebaiknya klien mencari jalan keluar untuk bisa menyelamatkan
sesuatu yang bisa diselamatkan. Setelah itu, berusahalah memasrahkan diri di
tempat yang suci, yaitu ’rumah’ Tuhan.
Tarot Nusantara "The Real Art of Tarot"
Hisyam A. Fachri