Kartu
ini memberi interpretasi tentang konsekuensi hidup mandiri, yaitu kebebasan
dan kreativitas. Ada tanggung jawab yang harus diterima ketika perasaan sedih,
kecewa dan sengsara menyelimuti dirinya. Berkat sikap tenang dan tabah, klien
harus mampu belajar banyak dari pengalaman-pengalaman terdahulu, sehingga
menjadi yakin untuk dapat mempersiapkan hidupnya lebih baik.
Kartu
ini juga memberi arti mendalam ketika klien lebih memilih karier dan
pekerjaannya ketimbang menjadi seorang istri atau ibu rumah tangga sekalipun.
Dengan kata lain, persoalan gender atau persamaan hak antara lekaki dan
perempuan sangat kental dalam kartu ini. Manusia bisa saja melakukan apa yang
dikehendakinya, sejauh itu merupakan obsesinya.
Kartu
ini juga memberik makna tentang kesabaran dan keberanian ketika klien menghadapi
keadaan sesulit apa pun. Penderitaan dan kemiskinan adalah bagian dari
sebab-akibat yang harus diterimanya. Maka klien perlu menyoroti semua
permasalahan dengan hal-hal yang positif. Bertindaklah sesuai dengan hukum
sosial masyarakat.
Ketika
dalam posisi terbalik, kartu ini menunjukkan bahwa klien merasa sakit hati
karena telah mengalami hal-hal tidak menguntungkan. Kemiskinan dan kemelaratan
adalah sebuah fase yang dikhawatirkan oleh klien. Untuk itu klien diharapkan dapat peduli dengan orang
lain. Terimalah saran serta nasihat yang diberikan. Namun, bila klien hanya
mementingkan diri sendiri dan bersikap masa bodoh, tentu akhirnya klien akan
menerima kesengsaraan dan kesendirian.
Tarot Nusantara "The Real Art of Tarot"
Hisyam A. Fachri