Fokus
dari kartu ini adalah upaya bernegosiasi untuk menyatakan perlindungan
terhadap keadaan yang terjadi pada klien. Kunci agar bisa mencapai sebuah
kompromi adalah bagaimana klien membuka komunikasi yang terbuka dan jujur.
Mengakui keadaan dirinya sungguh merupakan kompromi yang dibutuhkan untuk
hubungan lebih dari sekadar teman atau sahabat. Begitu kesepakatan telah
tercapai, klien merasa bahwa bagaimanapun ia telah sanggup mempertimbangkan
perasaan orang lain untuk dapat mengimbangi perasaan yang tak menentu.
Mungkin
klien saat ini terus-menerus berada dalam belenggu, sehingga tak mampu
mengatasi rasa takutnya. Atau, klien tidak mendapatkan kepuasan batin walau
keadaan sekitar telah memberikannya kepuasan. Bila hal ini terus-menerus
terjadi, tentunya klien akan mengalami ketidakstabilan emosi. Klien selalu
berada pada sebuah persimpangan ketika harus berupaya mengharmoniskan pikiran
dan perasaan. Untuk itu klien sebaiknya segera mengambil keputusan. Kartu ini
memberikan gambaran tentang proses keseimbangan menuju kemapanan lahir batin.
Sementara
ketika kartu ini diposisikan terbalik, maka klien bisa memiliki hubungan yang
bersifat dualisme dengan orang lain, tidak dapat dipercaya, licik, dan tidak
setia. Maka klien sebaiknya berhati-hati ketika ada pihak lain yang mengajak
bernegosiasi tanpa memberikan kesempatan bagi klien untuk menimbangnya dengan
intuisi. Tidak perlu terburu-buru untuk mengambil keputusan karena bisa jadi
justru akan mengacaukan semuanya.
Tarot Nusantara "The Real Art of Tarot"
Hisyam A. Fachri