Kartu
ini memiliki simbol kekecewaan, kesedihan, dan kesusahan. Segalanya menjadi
berantakan ketika mimpi-mimpinya mengalami dilema. Namun, bila diperhatikan ada
dua dari lima piala yang berdiri tegak, artinya dalam keadaan yang menyakitkan
ada sesuatu yang bisa diharapkan klien. Ia pun mampu menata dan membangun
kembali apa yang diinginkannya.
Fokus
dari kartu ini adalah naik turunnya keberuntungan klien. Kemungkinan klien
mengalami kesulitan membina hubungan dengan orang lain, baik hal pernikahan,
kerja sama atau hubungan interaksi lainnya. Klien bisa jadi depresi menghadapi
masalahnya. Ia haruslah menyadari bahwa ada hikmah di balik kejadian. Apa pun
yang menimpanya pastilah ada jalan keluar yang lebih baik sehingga klien tidak
harus terpuruk dalam kedukaan. Inilah yang membuat klien menjadi lebih dewasa
dan lebih siap membangun kembali harapan-harapannya.
Namun,
ketika kartu ini diposisikan terbalik, klien perlu diyakinkan bahwa keadaan
yang tidak bahagia akan segera berakhir seiring waktu yang berjalan. Awan-awan
hitam yang menyelimuti keputusasaannya mulai bergeser. Harapan dan peluang
lebih baik bisa diperolehnya. Klien perlu berjuang untuk bangkit dari masa
terpuruknya dan harus menyadari bahwa apa pun bisa terjadi bahkan di luar batas
kemampuan manusia itu sendiri.
Tarot Nusantara "The Real Art of Tarot"
Hisyam A. Fachri