Sebuah
keberanian yang dihasilkan oleh beliau Hisyam A. Fachri seorang guru
sekaligus sahabat yang menuliskan buku ini. Ketika masih banyak orang
yang menganggap tarot sebagai hal yang mistik atau berkaitan dengan
supranatural.
Atau
seringkali orang yang mengkaitkan tarot dengan meramal masa depan. Dan
tidak sedikit orang yang menganggap tarot sebagai hal yang tidak ilmiah,
hanya permainan, tidak bisa dipercaya dan cuma kebetulan saja.
Pengalaman dua puluh tahun beliau menjalani sebagai konselor dan terapis
serta praktisi tarot mencoba menjawab semua tuduhan tersebut.
Dalam
buku ini diuraikan dengan panjang lebar tentang tarot psikologi yang
memang sebenarnya hal yang alamiah serta ilmiah, khususnya dikaji dalam
bidang keilmuan psikologi. Selain itu, spirit yang dibawa dalam buku ini
adalah tarot yang digunakan sebagai sarana berkomunikasi dengan pikiran
bawah sadar. Sehingga tarot dapat digunakan sebagai sarana konsultasi,
terapi atau membantu untuk mendapatkan pencerahan diri dari pikiran
bawah sadarnya.
Sehingga
buku ini menafikkan tarot digunakan untuk meramal, yaitu dengan
pemberian sugesti : “setelah ini kamu akan…” atau sebuah ramalan masa
depan yang pasti terjadi dan klien hanya menunggu masa itu terjadi. Bagi
buku ini, ramalan hanyalah akibat dari sebuah sebab dalam dinamika
pikiran bawah sadar. Sehingga, dalam buku ini berkeyakinan bahwa masa
depan masih bisa berubah, sepanjang seseorang mau merubah dirinya
sendirinya, khususnya dari ketidaksadarannya yang mempengaruhi 88% dari
sikap dan perilakunya.
Manusia
sebenarnya saling terhubung, itulah yang mendasari konsep kerja tarot.
Seorang filsuf Islam abad pertengahan bernama Averroes (1128-1198)
menulis bahwa meskipun kita memiliki raga yang terpisah, pikiran kita
tidaklah terpisah. Ia meyakini bahwa kita ini “menyerupai sebuah
tumbuhan air yang batang-batangnya menyembul ke permukaan, namun menyatu
pada akar tunggal utama di bawah air.” Bahkan ilmu pengetahuan
sekarangpun dalam fisika kuantum mulai menyingkap bahwa sebenarnya kita
dan alam semesta merupakan satu – kesatuan, yang saling terhubung.
Sehingga mulai diungkap bahwa sebenarnya tiap benda saling bervibrasi
dan beresonansi, dan semua diatur dalam hukum saling tarik menarik (Law
of Attraction).
Begitu
pula oleh pakar psikologi Carl Gustav Jung (1875 – 1959) menyatakan
bahwa setiap manusia memiliki ‘ketidaksadaran kolektif’, dimana melalui
hal itulah manusia saling terhubung satu sama lain. Ketidaksadaran
kolektif memuat nilai, gagasan atau kebijaksanaan yang bersifat
universal,yang diturunkan dari generasi ke generasi. Dan melalui inilah
budaya – budaya jaman dahulu serta seseorang mengakses alam semesta
terhadap kebijaksanaan universal. Sehingga ketika kartu tarot yang
terbuka sesuai dengan keadaan klien, hal itu merupakan ‘kebetulan yang
bukan kebetulan’ yang oleh Jung diungkapkan sebagai synchronity atau
sinkronitas bahwa segala sesuatu saling berhubungan dengan sesuatu yang
lain, yang terkoneksi dengan ketidaksadaran kolektif.
Sehingga
tidak heran bila kartu tarot dapat digunakan untuk mengungkap dari isi
ketidaksadaran manusia. Terapis atau konselor dapat melihat tingkat
kesadaran klien, dari self, higher self menuju ke spiritual self dalam
rangka menuju keutuhan diri. Disamping itu, terapis atau konselor juga
dapat melihat bagaimana dinamika yang terjadi dalam pikiran bawah sadar,
yang selanjutnya dapat melihat pola sebab akibat dalam pikiran bawah
sadar klien. Terapis atau konselor dapat melihat pola – pola dalam
pikiran bawah sadarnya dalam mempersepsi dan merespon sesuatu yang dapat
menghasilkan akibat tertentu. Banyak orang yang mengartikan akibat
tersebut merupakan ramalan yang mesti terjadi, padahal tidak, dengan
kartu tarot kita dapat melihat program apa yang salah dalam pikiran
bawah sadarnya, sehingga terapis / konselor dapat memberi kesadaran baru
dalam ketidaksadarannya, sehingga menghasilkan out put atau akibat atau
masa depan yang berbeda menjadi lebih baik.
Satu hal yang menjadi luar biasa ketika Hisyam telah mengkolaborasikan pola tebaran tarot dengan beberapa script hypnosis,
sehingga dapat melengkapi dan menindaklanjuti ketika terapis atau
konselor telah mengetahui dan mengevaluasi bersama program pikiran yang
salah dalam ketidaksadarannya. Teknik hipnosis terbukti efektif untuk
mereprogramming pikiran bawah sadar manusia menjadi lebih baik, sehingga
nantinya out put yang dihasilkan juga lebih baik.
Sebagai
Psychologist dan Mind Therapist, saya banyak melihat dalam pembahasan
terutama pada Arcana Mayor sebuah gambaran dari campuran psikoterapi
pendekatan gestalt, client centre dan Jung, dimana pada kartu-kartu ini, klien mendapatkan suatu penyadaran universal-spiritual (spiritual guidance
-bentuk instuisi kekuatan dan arah intuisi) serta adanya Yang
Mahakuasa. Alam semesta bekerja berdasarkan hukum energi dan
berinteraksi saling mempengaruhi semua mahluk di alam semesta, dan kita
mendeteksinya melalui pikiran bawah sadar yang peka.
Buku
ini sangat patut menjadi referensi bagi orang – orang yang
mendedikasikan diri sebagai terapis, konselor atau pendidik. Dengan
kartu tarot, dapat melihat dinamika ketidaksadaran seseorang yang
selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan sugesti hipnosis yang disesuaikan
dengan keadaan bawah sadarnya. Selain itu, buku ini sangat penting
bagi orang – orang yang ingin mencerahkan dirinya untuk semakin lebih
baik, bahkan sebagai sarana komunikasi dengan pikiran bawah sadar Anda
di segala bidang kehidupan Anda.
Psychologist, Mind Therapist JASA PSIKOLOGI INDONESIA / JASPI
Praktisi Transpersonal Hypnotherapist
Praktisi Tarot Psikologi & Founder Klub Tarot Psikologi - Tarot Nusantara
Tarot Nusantara "The Real Art of Tarot"
Hisyam A. Fachri